Sewaktu kecil dulu aku adalah anak yang merasa bahwa diriku ini tidak disa apa-apa kerjaanya hanya main, aku dibesarkan dari keluarga yang biasa-biasa saja jauh dari kata kaya, aku bersekolah di sebuah madrasah aliah/MI, enam tahun aku belajar disana, banyak hal dan kenangan yang aku dapatkan bersama teman-temank. Setelah menyelesaikan sekolah dasar aku di arahkan oleh orangtua ku untuk melanjutkan ke sebuah Pondok Pesantren sambil sekolah, disana aku dan teman-teman seangkatan ku lah yang pertama menjalankan kegiatan belajar atau sebagai peritis sebuah sekolahan menengah pertama.
Selama tiga tahun saya menjalankan study di pondok serta di sekolahan banyak cerita suka duka yang kami lalui banyak hal yang itu tidak bisa dilpakan karena satu angkatanku hanya enam orang yang bertahan hingga kelas tiga, dari empat belas orang, itu adalah sebuah perjuangan ku merintis sebuah sekolah yang baru didirikan.
Pernah saat kelas tiga kami melakukan kegiatan pembelajaran di sebuah musolah karena bangunan untuk kelas tiga belum selesai dibuat. tapi aku dan teman-teman tetap senang dan semangat dalam belajar hingga waktu ujian nasional tiba kami harus menggabung dengan sekolah Negeri di daerah sana karena sekolahan kami belum siap untuk melaksanakan sebuah Ujian Nasional. tapi setelah menyelesaikan Ujian kami mendapat peringkat ke 38 dari ratusan sekolah menengah pertama yang ada.ini adalah sebuah prestasi untuk sekolah yang pertama kali meluluskan siswa.
setelah menyelesaikan stady di Pondok dan sekolah SMP Plus. aku dan seorang teman seangkatanku melanjutkan ke SMK yang berada di luar kota kami menetap di rumah guruku yang berada di kota itu, tapi tidak lama hanya sekitar setengah semester saja, setelah itu kami masuk ke sebuah panti pondok pesantren yang berada tak terlalu jauh dari sekolahan ku, sampai kelas tiga kami berada disana dan setelah Menyelesaikan Ujian Nasional di SMK kami mengalami GEGANA karena kami masih bingung mau melanjutkan study kemana lagi... Bersambung..
Tugas sekolah tentang proposal kegiatan masyarakat tentang proposal artikel bermanfaat ingin menambah ilmu dunia maupun akhirat dapat dilihat disini
Sunday, 26 April 2015
Friday, 3 April 2015
Contoh membuat proposal usaha
1.
Latar Belakang
Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat
menghasilkan uang dan dapat meningkat kantaraf hidup seseorang untuk lebih
baik. Suatu badan usaha yang kita jalankan dapat menghasilkan laba, atau
pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha yang bermanfaat
dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam menjalankan
usaha harus mengikuti hokum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma kebiasaan
dalam dunia usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang dilaksakan
oleh pemerintah.
Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,
pemerintah tidak hanya bekerja sendiri. Tetapi juga membuka luas bagi pihak swasta untuk berpartisifasi memenuhi
permintaan akan kebutuhan pokok masyarakat yang makin meningkat.
Aktifitas perdagangan, merupakan suatu komponen
ekonomi dan merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, maka
saya berinisiatif untuk membuka usaha yang bergerak dibidang produksi gorengan, yang berbahan baku tempe tahu dan gorengan kanji.
2.
ISI RENCANA USAHA
A.
Usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan yang terbuat dari bahan baku
Kanji ini, kami menamakan usaha
rumah tangga tersebut “MENDOAN MIYABI”
B. Lokasi Usaha
Lokasiusaha yang direncanakan
untuk pembuatan mendoan miyabi ,akan diproduksi di desa. Tambakrejo bertempat di Jl
Gito-gati .
C. Target Pelanggan
Target pelanggan untuk
penjualan mendoan miyabi ini adalah semua elemen yang berada di sekitar Jl
Gito-gati .
D.
Usaha yang akan saya kelola
adalah usaha rumah tangga yang memproduksi gorengan
yang berbahan baku tepung kanji.
E.
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses
seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat
dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini.
A. Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1.
Banyaknya usaha yang
sama
2.
Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah
merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat tersebut diantaranya
yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang akan
dikeluarkan. Sedangkan untuk mengatasi faktor yang kedua, yakni harga bahan
baku tidak stabil, kami menyiasatinya dengan membeli bahan baku langsung kepada
petani setempat agar memperoleh harga yang lebih murah.
B. Faktor
pendukung usaha ini diantaranya :
1.
Kondisi tempat, dan peralatan yang memadai
2.
Higienis dan harga yang relatif terjangkau
3.
Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen.
F.
Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik.
Harga produk ekonomis dan higienis
Inovasi rasa yang berbeda dengan produk lainya.
Kurangnya modal untuk menjalankan bisnis ini
Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tempat yang strategis dalam penjualan
Budaya masyarakat
yang konsumtif
Banyaknya kompetitor yang bergerak dibidang yang sama
Kurangnya
tempat usaha yang luas
Subscribe to:
Posts (Atom)